MAKNA CINTA
Cinta
apakah itu ? Ia adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang
untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gaurah, lembut, dan kasih sayang. Cinta
adalah fitrah manusia yang murni,yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya.
Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang
terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta
itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Islam
mengakui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Menurut
islam, cinta memiliki tiga ting-katan: tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan
cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At Taubah
ayat 24 :
Artinya : Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah
lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihat di jalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal. Cinta jenis ini
tentu saja menomerduakan cinta kepada Allah, kepada Rasulullah dan berjuang di
jalan Allah.
Fenomena
cinta merupakan fitrah yang tersembunyi di alam jiwa manusia. Ia merupakan
suatu hikmah yang telah dikehendaki oleh Allah swt. Dalam surat Ar Rum ayat 30
Allah berfirman :
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui [1169],
[1169] Fitrah Allah:
maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama
yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu
tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh
lingkungan.
Hikmah
cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan
kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah
tersebut adalah :
1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan
pahit dalam kehidupan manusia. Karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam
rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara yang terhormat
dan mulia? Ataukah ia akan meraihnya dengan cara yang rendah dan hina? Apakah
ia akan berjual mahal dengan cintanya, ataukah biasa-biasa saja? Apakah ia
benar-benar tertarik dengan kekasihnya, ataukah sekedar main-main saja?
Semuanya dapat diketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalanan
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia
merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan
kehidupan lingkungan. Kalau bukan karena cinta, tentu manusia tidak akan pernah
terdorong gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Pendek
kata, kalau bukan karena fenomena cinta, tak akan pernah ada gerakan, kreasi
dan apresiasi di dunia ini. Juga tak akan pernah ada pembangunan dan kemajuan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan factor utama di dalam kelanjutan
hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka. Juga untuk saling
memanfaatkan kemajuan bangsa. Ia merupakan modal utama di dalam mengenal
berbagai macam ilmu pengetahuan yang tersimpan di dalam keindahan alam,
kehidupan dan kemanusiaan.
4. Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling
kuat didalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat,
mengasihi sesame makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan
keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih dan
sayang, dan segala bentuk persahabatan, dimana pun adanya.
5. Fenomena cinta yang didasari dengan keimanan, pasti akan dapat
melahirkan keajaiban-keajaiban, merubah jalannya sejarah dan menjunjung tinggi
kehormatan dan kemulyaan. Ia dapat menciptakan kemenangan yang besar, yang tak
akan pernah lenyap. Ini telah dibuktikan oleh para pahlawan Islam sepanjang
sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar